Laporan Kegiatan Sosial TA 2010
NoKelurahanNama KSMKegiatanVolumeDana BLM
1TanjungKamboja 1Pengadaan Tenda2 Unit14,000,000
2TanjungHabis Gelap Terbitlah TerangPengadaan Genset1 Unit10,000,000
3TanjungArtika VIIPengadaan Tenda3 Unit25,000,000
4Sungai BaruKakapPengadaan Kursi200 Unit9,500,000
5Sungai DaengFemelyAlat Pembuat Kue1 Unit3,000,000
6Air LimauMelatiTernak Ayam1 Unit5,000,000
7Air LimauMuara BeningiBudidaya Ikan Tawar1 Unit5,000,000
8Air BeloAmpungTernak Ayam1 Unit4,650,000
9Air BeloBandar DalamTernak Ayam1 Unit4,650,000
10Air BeloRintisMesin Rumput1 Unit1,700,000
11Air PutihNelayan LestariPerahu dan Boat1 Unit26,000,000
12Air PutihMawarMesin Parut Kelapa1 Unit3,000,000
13Air PutihHarapanMesin Parut Kelapa 1 Unit3,000,000
14Air PutihMaju JayaMesin Parut Kelapa1 Unit3,000,000
15Air PutihTirta PatiKeramba Ikan1 Unit3,000,000
16Belo LautAnggrekAlat Usaha Terasi1 Unit8,000,000
17Belo LautMekar Sari IIPengadaan Tenda dan Kursi2 Unit20,000,000
18Belo LautBarokahPengadaan Kursi100 Unit5,000,000
19Belo LautKarya BersamaPengadaan Kursi200 Unit10,000,000
20Belo LautAlat Usaha Kemplang1 Unit8,000,000
21Belo LautPengadaan Genset1 Unit7,000,000
22TOTAL21178,500,000
Tim pengelola website PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Muntok:
Widodo Pujakesuma dan Rekan, Kec. Muntok - Bangka Barat
MARI BERGABUNG DI..
Forum PNPM Bangka Belitung

Antara Kerelawanan dan Profesionalisme

Antara Kerelawanan dan Profesionalisme. Hanya sebuah tajuk yang sedikit menggambarkan perjalanan kehidupan yang kami (baca;Tim Muntok) jalani sekarang. Betapa tidak, setelah hampir tiga bulan tanpa amunisi sebagai seorang profesionalisme, kami dihadapkan pada tantangan kerelawanan maha dahsyat. Bergumul dengan percepatan progress, yang sebenarnya dalam hati kecil kami sebuah hal yang sangat di sayangkan.

Tetapi inilah siklus kehidupan. Kadang dituntut tapi tak pernah menuntut. Kadang di pressure namun tak bisa mem-pressure. Yah, realitas kerelawanan memang telah membentang jauh di hadapan kami. Entah sampai kapan, hanya kepada Tuhan lah kami mengembalikan semuanya. Sebagai pemilik raga kami, sebagai sandaran kami saat raga dan asa ini mulai luntur. Dan Dia, sebagai pemilik makhluk tahu benar bagaimana memperlakukan kami di dunia ini, yang katanya memberdayakan masyarakat.

Persoalan yang tak kunjung reda, ibarat roda yang akan terus berputar. Entah klimaks nya akan seperti apa dan kapan hal itu akan terjadi masih menjadi bayang-bayang semu. Selalu berulang tanpa perubahan nyata, dan sebuah pertanyaan ambigu akankah hal ini akan terus mewarnai kehidupan kami sebagai pendamping mereka (baca;masyarakat).

Persoalan satu desa harus menyeret langkah kami, mengerahkan segala kemampuan serta bertarung dengan waktu, hanya untuk memuaskan satu pertanyaan. Kapan bisa dicairkan, dan kira-kira selesai tidak sampai akhir bulan ini? Eeehhmmm... ternyata orientasi pemberdayaan telah berubah arah dan keinginannya yang membumi dulu. Sebuah pemberdayaan yang dalam kalkulasi kami masih jauh dari harapan. Algoritma kepentingan proyek masih terasa kental, sehingga hanya bermuara pada dana BLM. Dan parahnya, hak-hak pekerja masih belum mampu dipenuhi sebagai tanggungjawab atas konsekuensi percepatan.

Kiranya, kita harus segera berbenah dan sedikit meluangkan waktu merenung sejenak, tentang apa substansi pemberdayaan masyarakat. Apakah akan menjadi memperdayakan masyarakat atau malah sejatinya pemberdayaan? Hhhmmm...sebuah ujian tentunya sobat.

Related Post



0 komentar:

Posting Komentar



Posting Komentar